Wednesday, November 26, 2008

BERHENTILAH BERDAKWAH!!!


Berhentilah berdakwah !!!

Ya, berhentilah berdakwah wahai daei…usah diteruskan lagi usaha jelek mu itu, itulah nasihat al-haqir kepada para sahabat seperjuangan yang turut serta di medan dakwah.

Eh, apa pula!?, apa Nta ni? Kami buat usha dakwah, bukan dosa…ini kerja wajib….

Mungkin itulah yang terpancut dari lidah seorang daie yang cepat melatah…

Nanti sahabatku,

Sabar… Daie yang super tidak cepat melatah, sebaliknya ia mewarisi sifat fatonah (bijaksana) dari rahsia kesempurnaan nubuwwah.



Jualan yang rugi



Bukan apa, malam tadi (20 Nov 2008) sepucuk system pesanan ringkas (sms) singgah di inbox (peti masuk) hand phone mengejutkan al-haqir. Segera al-haqir membukanya, pengirimnya adalah seorang si gadis yang sedang mencari jalan pulang (semoga dengan barakah Baginda saw. Allah membimbingnya)… “Jejak sufi, camner ni…saya kureng faham lor.. ‘tidak beriman seseorang kamu sehingga lelaki lebih dikasihinya dari sekelian muslimin’.. tolong ye?”…

Astaghfirullah…..mengucap panjang al-haqir membacanya, dari pengamatan… wanita itu terima ayat dari seorang daie…hadis apakah ini, ini hadis palsu!!!(maaf al-haqir masih belum menemui sumbernya walau sudah dikaji dengan teliti)…

Daei apakah ini? Sanggup memalsukan hadis demi memburu cinta murahan?. Lebih ironic nya si madhu’ menjadi mangsa nafsunya.daie apakah ini, sanggup mendustakan kebenaran, inilah belitan syaitan yang selalu mengjerut para daei….kisah ini tak ubah seperti hal keadaannya ahli kitab yang disebut berkali dalam al-quran, Allah menyindir di dalam surah ali-Imran ayat 71 : Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?..

Ya, mengapa tegar berbuat sedemikan rupa walhal allah telah mengerdik perbuatan itu didalam firmannya :



Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api], dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat (kerana teramat murka ) dan tidak mensucikan mereka(memberi pengampunan) dan bagi mereka siksa yang amat pedih.


Inilah yang dinamakan menjual agama, demi mendapatkan bangkai keduniaan.sanggup mengadaikan iman demi kelazatan nafsu…membeli neraka dari mendapatkan syurga nan indah. Imam Gahzali menamakan mereka sebagai ulama’ su’ (jahat) atau pemimpin yang menyesatkan didalam bidayatul hidayah dinukilkan kata-katanya: “ mereka berbicara dan berpakaian seakan ulama’ (pendakwah) namun hatinya penuh dengan kerakusan dalam mengejar dunia........akan menasihatimu agar berhenti, ia hanya akan membinasakan diri. Bahkan, jualanmu hanya menambah kerugian dan perniagaanmu pasti porak-peranda” Rasulullah menyatakan kehinaan dan bahayanya daei yang berpewatakan seperti ini:


ﺍﻨﺎﻤﻦﻏﻴﺮﺍﻟﺪﺠﱠﺎﺪ ﺍﺨﻮﻒ ﻋﻟﻴﻜﻢ ﻤﻦ ﺍﻟﺪﺠﱠﺎﺪ.... ﻔﻘﻴﻞ: ﻤﺎ ﻫﻭ ﻴﺎ ﺮﺴﻭﻞﺍﷲ?....ﻔﻘﺎﻞ: ﻋﻟﻤﺎﺀﺍﻟﺴﻭﺀ

( ﻤﻦﺍﻷﻤﺔﺍﻟﻤﻀﻟﻴﻦ)

Ada sesuatu yang aku lebih risaukan (kerana kejahatannya) dari si Jaddal, sahabat hairan lalu bertanya: apakah ia??? Wahai rasulullah ??...Nabi menjawab: ulama su’ (jahat) Dan dalam riwayat lain disebutkan : (pemimpin yang sesat.) riwatat oleh Imam Ahmad dari Abu Zar ra.



Cinta ana-Nti


Belitan in dipanjangkan lagi, sudah merantai si daei dan madhu’, kini Musuh Allah itu (syaitan) menjerut pula cinta sesama daei, sesama dalam jamaah, diberi tarbiyah , punya fikrah dan dakwah, punya matlamat fisabilillah. Yang malamnya sebelum tidur saling mengingati untuk bertahajjud, sarapan paginya dengan peringatan untuk saling berma’surat (lazimnya mereka yang mengikut manhaj as-syahid Imam Hassan al-banna mengamalkan ma’surat). Terkadang sms berunsur kata hikmah menyinggah. Sesekali diselangi ayat Quran, dan hadis Nabi junjungan. Bila masalah melanda, si dialah penyelesainya, kerna si dia lebih memahami jiwa seorang pejuang di medan gemilang bergelar seorang daei …asalkan ikhtilat dapat disambuyngkan syaitan bertopeng kebaikan licik merancang penipuan. Inilah namanya cinta ana-nti. Selalunya ketua usrah atau badan dakwah adalah mangsanya.


Sudahlah

Belitan demi belitan, tipu daya demi tipu daya, pengeliruan demi pengeliruan disumbat kedalam hati para daei saban hari menyebabkan kesesakkan berlaku akhirnya menyekat dari Nur masuk menebusi ruang kelam di hati. Imam Syafie dalam syairnya bersenandung tentang hal ini, pesan gurunya waqi’( ﻭﻘﻊ): Ku adukan kepada waqi’ kepayahan dalam hafalan Lalu ia membimbingku agar maksiat ditinggalkan (katanya)“sesungguhnya ilmu itu cahya penerangan… Dan nur Allah (ilmu) tidak menembusi hati pengamal kegelapan(maksiat)” Demikaianlah nasihat waqi’ kepada Imam As-syafie hinggakan mendorongnya bukan sekadar menjadi daei yang cemerlang bahkan mencatat nama di lembaran sejarah sebagai mujhtahid yang berkeliber menyumbang bakti dalam perkembangan keilmuan islam. Inilah daei contoh, daei super. Yang punya kusa IQ dan EQ yang seimbang, punya kekuatan SQ yang diluar meter jangkaan. Ikutan kita SAW. menyifatkan melalui hadisnya yang mulia , diriwayatkan oleh Tirmizi dsengan catatannya : dari Abi Ya’la ( ﺍﺒﻰ ﻴﻌﻠﻰ) yakni Syaddaad B. Aus ( ﺸﺪﺍﺪ ﺒﻦ ﺍﻭﺱ), bahwa orang yang bijak itu adalah mereka yang tinggi motivasinya (muhasabah dan kekuatan berubah) dan mereka bersedia menghadapi maut sebaliknya si dungu hanya mengikut runtunan nafsu dan berharap di ampuni Allah (ke syurga). Daie sudahlah, jadilah bijak. Usah diikut runtunan nafsumu, sampai kapan kalian ingin dibelit oleh penipuan musuhmu, sanggupkah kalian hidupsebagai mangsa penipuan, kekeliruan, dan kesesatan. Selesakah kalian dihina oleh Allah dan diketogorikan sedahsyat dajjal. Sukakah di disamakan dengan akhlak jelek ahli Kitab dan diselar dengan menyalaan neraka?. Usahlah jadi seperti yang disebut oleh saidina umar al-khattab ra. “ pakaian mereka pakaian ruhban (orang saleh ), tapi hati mereka hati si serigala busuk hati dan berpenyakit mazmumah)”. Keluarlah dari kepongpong kekeliruan, keluarlah dari penipuan,jika enggan tinggalkan medan ini, tinggalkan medan dakwah sekiranya tidak mampu…bagaimana ingin mentarbiyah manusia jika nafsu sendiri gagal ditundukkan…keluarlah… berhentilah…lebih baik dariterus keliru dan mengelirukan…atau kembalilah kepada dakapan taqwa dan rasailah kehangatan cinta Allah, cinta agung, tinggalkan cinta murahan ….wahai sahabatku, wahai para daei…..


TITIPAN KASIH

Jejak Sufi

1 comment:

pai_ilham al-adwa' said...

perkongsian yg terkesan...
saya menanti post seterusnya..krn ALLAH..agar hati dekat hanya padaNYA..ALLAHuRABBi

Powered By Blogger